Penggunaan kaca pada industri otomotif sudah dikenal sejak awal tahun 1900-an.  Resiko dari penggunaan kaca biasa(non-tempered) dengan cepat disadari sehingga lahirlah kaca laminated.  Jenis kaca ini mulai digunakan untuk kaca depan mobil sejak sekitar tahun 1919.  Kaca tempered baru menggantikan kaca biasa untuk kaca samping dan kaca belakang mobil sejak tahun 1940-an, dan digunakan secara umum sejak tahun 1950-an

Produksi kaca tempered secara besar-besaran untuk industri otomotif sejak tahun 1950-an bertepatan dengan momentum yang tepat.  Perusahaan otomotif di Amerika mulai memperbaiki desain mesin mereka sehingga dalam waktu singkat mobil dapat melaju jauh lebih cepat dari sebelumnya.  Semakin cepat mobil melaju, resiko untuk terjadinya cedera serius jika terjadi kecelakaan di mana jendela pecah akan semakin besar.

Sampai saat ini kaca laminated tetap menjadi pilihan terbaik untuk kaca depan mobil, sedangkan kaca tempered menjadi pilihan terbaik untuk kaca samping dan kaca belakang.  Penggunaan kedua jenis kaca tersebut menjadikan penumpang mobil terlindungi dari kemungkinan cedera serius dari kaca pecah jika terjadi kecelakaan,

Masyarakat seringkali bertanya, mengapa kaca laminated hanya digunakan untuk kaca depan mobil tetapi tidak untuk kaca samping dan kaca belakang? Ada 2 alasan utama:

  1. Kaca laminated  jauh lebih mahal dari kaca tempered sehingga akan berpengaruh secara signifikan pada harga mobil  jika digunakan pada semua kaca
  2. Kaca laminated sangat sulit untuk dipecahkan karena adanya lapisan PVB, sehingga pada saat kondisi darurat di mana terjadi kecelakaan yang mengharuskan penumpang dikeluarkan dengan cepat, hal ini akan menimbulkan masalah.  Sebaliknya kaca tempered lebih mudah dipecah

 

https://www.instagram.com/_yuliaglass_/

Kaca tempered dibuat melalui proses pemanasan kemudian proses pendinginan secara cepat dengan peniupan udara dingin bertekanan dari blower pada kedua sisi kaca sampai mencapai suhu ruangan

Penurunan suhu pada permukaan kaca akan jauh lebih cepat dibandingkan dengan bagian tengahnya, menyebabkan kontraksi, hal ini akan menimbulkan stres tekanan(compressive stress).  Pada saat yang sama bagian tengah kaca akan memuai karena temperaturnya yang lebih tinggi, menimbulkan tekanan tarik (tensile stress).

Kedua jenis tekanan(stress) ini bisa diilustrasikan dengan selembar kaca yang bisa ditarik sampai panjang tertentu(tensile stress), tetapi juga ditekan ke bawah(compressive stress) pada saat yang sama.  Proses tarik dan proses tekan  pada saat pemanasan dan pendinginan secara cepat ini yang akan memberikan kekuatan tarik(tensile strength) & kekuatan tekanan(compressive strength) pada kaca tempered. Perbedaan antara kedua kekuatan ini yang menjadikan kaca tempered 5x lebih kuat daripada kaca biasa.

Pada saat pecah, kaca tempered akan menjadi pecahan-pecahan kecil sebesar kuku ibu jari tangan dan tidak tajam.  Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan antara compressive stress dan tensile stress. Proses tarik dan proses tekan akan menghasilkan energi dalam jumlah cukup besar selama proses tempering.  Energi ini akan dilepaskan jika terjadi pecah dan menyebabkan kaca tempered berubah menjadi pecahan-pecahan kecil sehingga mengurangi resiko terjadinya cedera serius

 

https://www.instagram.com/_yuliaglass_/